Zsófi, seorang remaja pemberontak, tinggal di sebuah flat kecil bersama adik perempuannya, Mesi, dan ibunya yang tidak stabil, Bea. Zsófi terlambat mengetahui bahwa dia hamil dan memutuskan untuk menyerahkan bayinya melalui adopsi terbuka kepada pasangan yang tidak subur. Bea tidak bisa menerima keputusan putrinya, tapi dia tidak menyadari bahwa Zsófi, maupun keadaannya, tidak cocok untuk menyambut bayi yang baru lahir. Zsófi selalu harus berperilaku seperti orang dewasa, bekerja dan membuat keputusan yang masuk akal, bukan sebagai ibu dan saudara perempuannya. Dia masih di sekolah menengah dan satu-satunya keuntungannya adalah karir tenis mejanya, yang mana dia bekerja dengan tekun. Dia merencanakan adopsi secara menyeluruh dengan bantuan seorang pekerja sosial. Setelah melahirkan, menurut hukum dia diberi waktu enam minggu untuk berubah pikiran dan meminta anaknya kembali. Dia tampaknya mampu mengendalikan perasaannya tanpa ampun dan terus mencapai tujuan yang telah dia tetapkan. Pada saat yang sama, perasaan keibuannya meningkat, keraguan muncul, dan dia perlahan mulai mempertanyakan keputusannya.